Kamis, 09 Juni 2011

menulis puisi lama

MENULIS PUISI LAMA (PANTUN)

STANDAR KOMPETENS
8. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi
Kompetensi Dasar
8.1 Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Indikator
Mengidentifikasi puisi lama (pantun, syair) berdasarkan bait, irama, dan rima
Membedakan bentuk pantun dan syair
Menulis pantun/ syair dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
Menyunting puisi lama (pantun/syair) yang dibuat teman
A. PENGERTIAN PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Lazimnya pantun terdiri atas empat larik(atau empat baris bila dituliskan), bersajak ab-ab ataupun aa-aa. Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

B. CIRI-CIRI PANTUN:
1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3.
Baris 3 dan 4 merupakan isi
4.
Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
C. MACAM PANTUN DILIHAT DARI BENTUKNYA
a. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
b. SELOKA (PANTUN BERKAIT)Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.

CIRI-CIRI SELOKA:
a) Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar