1. Struktur Atom
Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas
beberapa partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya
partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom mempunyai sifat listrik,
sebab elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif, dan neutron
tidak bermuatan.
Atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur yang lain disebabkan
adanya perbedaan susunan partikel subatom yang menyusunnya.
a. Elektron ( )
Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom
memupnyai muatan listrik. Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan
listrik dan menyala terang pada tekanan rendah dan tegangan tinggi.
Tahun 1858, Heinrich Geissler dan Julius
Plucker membuat percobaan dengan mengunakan dua plat logam.
Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang
bermuatan negatif disebut katode. Kedua plat kemudian
ditempatkan dalam tabung gelas yang dihampakan, dimana kemudian
kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah. Ketika dihubungkan dengan
listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari katodemenuju
anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode.
Pada tahun 1891, George J. Stoney
menamakan partikel sinar katode dengan nama elektron.
Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson
mengganti katode yang digunakan Geissler dan Plucker dengan
berbagaimacam logam yang ternyata menghasilkan sinar katode yang sama.
Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa elektron merupakan partikel
penyusun atom. J.J Thomson juga berhasil menemukan
perbandingan antara muatan dengan massa elektron yaitu C g-1.
Hasil eksperimen Thomson ditindaklanjuti oleh Robert Andrew
Millikan pada tahun 1908 yang dikenal dengan Model
Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan
elektron yaitu sebesar 1,6.10-19 Coulumb.
Berdasarkan ekperimen tersebut di atas, maka massa elektron (m) dapat
ditentukan dengan cara sebagai berikut :
maka
Massa elektron (m) =
= 9,11.10-28 g
Sehingga massa elektron adalah 9,11.10-28 gram, harga ini
kira-kira massa atom hidrogen.
Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar
katode yaitu sebagai berikut :
1) Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa
apabila dilewati listrik bertegangan tinggi.
2) Berjalan dalam garis lurus
3) Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas
4) Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan
listrik dan medan magnet
5) Memiliki sifat cahaya dan sifat materi
6) Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode.
b. Proton ( )
Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang
sama seperti yang dilakukan J.J Thomson, tetapi dengan memberi lubang
pada katode dan mengisi tabung dengan gas hidrogen. Dari percobaan ini
didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang bermuatan
positif (dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif) yang disebut sinar
anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton.
Beberapa sifat sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai
berikut :
1) Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet
2) Merupakan radiasi partikel
3) Bermuatan positif
4) Bergantung pada jenis gas dalam tabung
Apabila muatan proton adalah 1,6022.10-19 C, maka massa
proton dapat ditentukan sebagai berikut :
maka
Massa proton (m) =
= 1,6726.10-24 g
Sehingga massa proton adalah 1,6726.10-24 gram, harga ini
kira-kira 1.836 x massa elektron = 1,007276
c. Neutron ( )
Tahun 1932, James Chadwick melakukan
ekperimen/percobaan dengan menembakkan partikel alfa (a) pada lempeng
berilium (Be), ternyata setelah ditembakkan dengan partikel tersebut,
berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak
dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel
inti yang massanya sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan
sehingga partile itu ia beri nama sebagai neutron.
Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal
dengan istilah nukleon.
- 2. Kategori Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat
lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat
berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti (nuklir)
Pada suhu kamar (± 25oC) beberapa unsur dapat berupa gas (gasses),
cairan (liquid), dan padatan (solid). Unsur ada yang
mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak, dan
sebagainya. Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori
yaitu logam, nonlogam dan metaloid.
- a. Logam
Logam mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :
1) Pada suhu kamar berwujud padat
2) Merupakan penghantar listrik yang baik
3) Merupakan penghantar panas yang baik
4) Mempunyai kilap logam
5) Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis (maleabilitas)
6) Dapat diregangkan jika ditarik (duktilitas)
- b. Nonlogam
Unsur nonlogam umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa serta mempunyai
beberapa sifat fisik, yaitu :
1) Bersifat isolator kecuali karbon (C) yang bersifat
semikunduktor. Khusus unsur karbon, di alam terdapat dalam 2 (dua)
alotrop, yaitu grafit dan intan. Alotrop adalah dua
bentuk atau lebih molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang
memiliki sifat fisik dan kimia berlainan.
2) Tidak mempunyai kilap logam
3) Sangat mudah rapuh
4) Umumnya berwujud gas
5) Tidak dapat ditarik
- c. Metaloid
Unsur metaloid umumnya disebut juga sebagai semimetal, yaitu unsur
peralihan dari logam ke nonlogam sehingga sebagian memiliki sifat logam
dan sebagian mempunyai sifat nonlogam. Contoh unsur yang paling dikenal
adalah Silikon (Si). Unsur metaloid banyak dipergunakan dalam industri
elektronik karena mempunyai sifat semikunduktor (penghantar listrik,
namun tidak sebaik logam).
- 3. Nomor Atom dan Nomor Massa
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat
lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat
berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti (nuklir).
Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya
massa sebuah atom. Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam
inti atom ditunjukkan oleh Nomor Atom (NA atau
Z). Untuk atom yang netral jumlah muatan
positif (proton) sama dengan jumlah muatan negatif (elektron). Jumlah
total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom
ditunjukkan oleh Nomor Massa (NM atau A).
Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor
atom dapat ditulis sebagai berikut :
dimana; A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom , dan X
= lambang unsur
Perlu diketahui bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton
(p) dan elektron (e) yang sama dengan Nomor Massa (Z) sehingga Z
= p = e
Contoh 1. :
Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron. Tentukan Nomor Massa
(Z) dan proton (p) unsur tersebut?
Jawab :
Elektron X = 12.
Jika e = p = Z, maka proton (p) = 12, dan Nomor
Massa (Z) = 12
Nomor Massa (A) menunjukkan jumlah nukleon yaitu jumlah proton (p)
dan neutron (n) dalam inti atom. Jumlah nukleon dalam suatu unsur
dilambangkan sebagai berikut :
A = p + n; karena p = Z,
maka
A = Z + n
Contoh 2. :
Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa 25.
Tentukan neutron (n) unsur tersebut?
Jawab :
Elektron unsur X = 12, maka proton (p) unsur X =
12
Nomor Massa (A) = 25
Jika A = p + n, maka
n = A – p
n = 25 – 12
n = 13, sehingga jumlah neutron (n) unsur X
adalah 13
Atom netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah
elektronnya. Jika suatu atom melepaskan elektronnya, maka atom tersebut
akan bermuatan positif (+) yang disebut sebagai Kation,
(sebab jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron). Namun
jika atom menangkap elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif
(-) yang disebut sebagai Anion, (sebab
jumlah elektron lebih banyak dari proton). Perubahan tersebut hanya
terjadi pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama
sebab inti atom tidak berubah.
Contoh 3. :
Tentukan proton, elektron, neutron dan nomor atom dari unsur
berikut : a) b) c) d) e)
Jawab :
a) , maka proton = 11
elektron = 11
neutron = 23 – 11
= 12
NA = 11
b) , maka proton = 20
elektron = 20
neutron = 40– 20
= 20
NA = 20
c) maka proton = 11
elektron = 11 – 1
= 10
neutron = 23 – 11
= 12
NA = 11
c) maka proton = 20
elektron = 20 – 2
= 18
neutron = 40– 20
= 20
NA = 20
e) maka proton = 17
elektron = 17 + 2
= 19
neutron = 35– 17
= 18
NA = 17
- 4. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam atom.
Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi
inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom.
Kulit pertama diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan
pengisian jumlah elektron maksimum per kullit diperkenalkan oleh Pauli,
dengan memakai rumum 2n2, dimana n = kulit
atom. Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit :
Kulit |
Nomor Kulit |
Rumusan 2n2 |
Elektron Maksimum |
K |
1 |
2.(1)2 |
2.(1) = 2 |
L |
2 |
2.(2)2 |
2.(4) = 8 |
M |
3 |
2.(3)2 |
2.(9) = 18 |
N |
4 |
2.(4)2 |
2.(16) = 32 |
O |
5 |
2.(5)2 |
2.(25) = 50 |
P |
6 |
2.(6)2 |
2.(36) = 72 |
Q |
7 |
2.(7)2 |
2.(49) = 98 |
R |
8 |
2.(8)2 |
2.(64) = 128 |
S |
9 |
2.(9)2 |
2.(81) = 162 |
T |
10 |
2.(10)2 |
2.(100) = 200 |
Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau,
(pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat
energi tertinggi).
Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron :
1) Ketahui dahulu nomor atom unsur
2) Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya (
Cth.: 3Li)
3) Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K
4) Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum
sesuai aturan Pauli
5) Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka
sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya sampai mencapai maksimum
6) Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit
berikutnya tidak dapat mencapai maksimum, maka diisi dengan elektron
maksimum di kulit sebelumnya
7) Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak
memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa pada kulit
selanjutnya.
Contoh 4 :
Tentukan konfigurasi elektron unsur berikut ini
1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se,
35Br, dan 37Rb
Jawab :
K L M
N O P
1H = 1
3Li = 2 1
7N = 2 5
13Al = 2 8 3
34Se = 2 8 18 6
35Br = 2 8 18 7
37Rb = 2 8 18
8 1
- 5. Elektron Valensi (eV)
Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar
atom (Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis
pada konfigurasi elektron).
Atom-atom yang memiliki elektron valensi yang sama akan memiliki
sifat kimia yang relatif sama/mirip, sebab elektron valensi menentukan
sifat kimia suatu atom atau cara atom bereaksi denan atom lain pada saat
membentuk ikatan.
Elektron valensi juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan
suatu atom pada Tabel Sistem Periodik Unsur.
Contoh 5 :
Tentukan konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut
ini
1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se,
35Br, dan 37Rb
Jawab :
K L M
N O P Elektron
Valensi
1H =
1
1
3Li = 2
1 1
7N = 2
5 5
13Al = 2 8
3 3
34Se = 2 8 18
6 6
35Br = 2 8 18
7 7
37Rb = 2 8 18
8 8
Bila unsur X mempunyai 14 proton, 14 elektron dan 14 neutron.
Tentukan cara menuliskan lambang unsur tersebut.
- Tentukan nomor atom jika suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6
RANGKUMAN
- 1. Banyaknya proton dalam inti atom suatu unsur dapat dilihat dari nomor atomnya.
- 2. Untuk atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya
- 3. Namor Massa (NM) atau (A) menunjukkan jumlah nukleon (proton + neutron) yang terdapat dalam inti atom
- 4. Suatu atom disimbolkan dengan , A= Nomor Massa, Z=Nomor Atom, X=lambang Unsur
- 5. Elektron mempunyai massa yang sangat kecil bila dibandingkan dengan massa hidrogen yaitu sebesar massa hidrogen
- 6. Elektron-elektron mengelilingi inti atom dan beredar pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom.
- 7. Kulit atom dimulai dengan kulit K, L, M, N, O, P, dst.
- 8. Elektron maksimum yang dapat menempati kulit harus memenuhi aturan Pauli yaitu 2n2.
- 9. Pengisian elektron maksimum per kulit harus sesuai dengan aturan Aufbau, yaitu dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi.
- 10. Konfigurasi elektron adalah adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom.
- 11. Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom (Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar