Senin, 30 Mei 2011

BAB III

A.Tradisi Sejarah Masyarakat Pra-Aksara
Masa pra-aksara untuk masing-masing negeri tidak sama. Misalnya, bangsa Mesir telah mengakhiri masa pra-aksara sekitar tahun 4.000 SM, bangsa Phunisia di pulau Kreta mengakhiri masa pra-aksara sekitar tahun 2.500 SM, dan masa pra-aksara bangsa Indonesia baru berakhir pada abad ke-4 Masehi

.
Sumber-sumber sejarah yang ditemukan atau sampai ke tangan para sejarawan atau peneliti sejarah tidak secara otomatis dapat memberikan informasi yang sebenarnya dan yang diperlukan tentang peristiwa lampau tersebut. Oleh karena itu, para sejarawan berusaha menafsirkan dan menceriterakan peristiwa masa lampau itu secara benar. Sebelum upaya penafsiran dilakukan, seorang ahli sejarah harus memastikan kebenaran sumber sejarah yang dikajinya. Apakah sumber sejarah yang sampai ke tangan para ahli sejarah benar-benar asli dari zaman yang dimaksud? Apakah sumber sejarah yang sampai ke tangan para ahli sejarah dapat dipercaya kebenarannya? Usaha para ahli sejarah makin sulit apabila masyarakat yang hendak diceriterakan belum mengenal tulisan. Dengan demikian, usaha mendeskripsikan atau merekonstruksi kehidupan masyarakat pra-aksara merupakan pekerjaan yang sulit.

1.Cara Masyarakat Pra-Aksara Mewariskan Masa Lalunya
Tidak semua kejadian di masa lampau dapat diketahui oleh manusia yang hidup saat ini. Bahkan dapat dikatakan hanya sebagian ang sangat kecil saja ang diketahui manusia sekarang. Hal itu disebabkan banyak hal, diantaranya adalah jangkauan waktunya yang terlalu jauh dari masa sekarang dan terbatasnya sumber sejarah yang dapat dipakai sebagai bukti untuk mengungkap peristiwa masa lalu. Semua itu menunjukkan betapa rumitnya menggali sejarah masa lampau. Terlebih jika itu menyangkut kehidupan masyarakat manusia pada zaman prasejarah beserta aspek-aspek kebudayaannya.
Dari keterbatasan-keterbatasan tersebut, kegiatan penelitian sejarah baik yang dilakukan oleh sejarawan, mahasiswa sejarah, maupun orang-orang tertentu yang memiliki ketertarikan pada studi sejarah adalah kegiatan penting yang bisa mengungkap atau memperoleh gambaran peristiwa masa lalu.
bagan1
Untuk mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat prasejarah, ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai sumber untuk penggambarannya. Atau dengan kata lain, masyarakat prasejarah baik sengaja maupun tidak, telah meninggalkan berbagai peninggalan yang dari peninggalan tersebut kita bisa memperoleh informasi atau memperoleh gambaran tentang kehidupan masyarakat prasejarah tersebut.
Mengingat masyarakat pra-aksara tidak meninggalkan sumber lisan dan sumber tertulis, maka untuk mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara digunakan sumber benda. Para ahli mengamati secara seksama benda-benda peninggalan dan menafsirkan tentang kehidupan masyarakat pra-aksara. Oleh karena itu, para ahli tidak dapat mengungkap secara lengkap tentang kehidupan masyarakat pra-aksara. Namun, para ahli telah memberikan sumbangan yang berarti karena telah berusaha menggambarkan kehidupan masyarakat pra-aksara yang paling mendekati kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar